Rabu, 25 Juli 2012

Untuk dia



Untuk dia yang melukis senyum-senyum kecilku..
Untuk dia yang membangun mimpi-mimpiku..
Untuknya yang membuat nafas ini selalu lebih berharga..
Untuknya yang mau mengertiku apa adanya..
Untukmu yang selalu menghidupkan keimananku..

Dalam ilalang liar menggoyangkan setiap pucuk bunganya..
Didalam sebuah rerumputan menunduk malu karena taqwanya..
Di dalam belaian-belaian angin yang melewati dan membaur dengan helaian jilbabnya..
Dan dalam rerintik hujan yang tak akan pernah melunturkan keanggunannya.. 

Sungguh Ya Allah.. 
Aku mencintainya.. 
Aku memikirkannya..
Dan Kumohon kepadaMu Untuk menghapusnya..
Karena kutak ingin, jika cinta ini hanya sentuhan nafsu belaka..

Dan pada rembulan malam..
Pada gemerlapan Bintang yang tak pernah  temaram.. 
Kutitipkan semuanya..
Hingga pagi menjelma menjadi butiran rasa yang hangus tanpa jejak..
 Hilang tanpa bercak..
Kembali dalam aturan yang tercetak..
Pernikahan dalam Cinta yang ta pernah tampak..
Sungguh cinta dalam hatilah yang hanya ingin kujaga hingga jantung ini tak mampu lagi berdetak..
Cinta karenaMu, ya Allah..
Cinta hanya Karena-Mu..

***
Jika saya tidak mampu menahannya.. Biarkan kata dan tulisan yang akan mewakilinya..
Jika saya tidak mampu membendung betapa rasa ingin kutepis.. Biarlah hati ini selalu bersembunyi di dalam penjaranya sendiri..
Penjara yang tak akan pernah diketahui oleh siapapun.. Penjara hati yang tidak akan diketuk oleh siapapun..

Jika saya yang dulu selalu berfikir, bagaimana saya akan mendapatkan jodoh? Bagaimana jodoh saya, Seperti apa dia, dan saya menginginkan orang tertentu dalam hidup saya. Itu adalah sebuah kesalahan yang sangat fatal. Karena, Jodoh tidak akan lari kemana-mana, Seperti apa (keimanan) Kita kepada Allah, seperti itulah jodoh yang InsyaAllah Allah sediakan untuk kita.

Saya yang dahulu juga selalu melihat orang ini baik, orang ini oke, orang ini cantik, , orang ini sholeha dan orang ini itu, yang ini dan yang itu semuanya selalu terbesit dalam fikiran yang selalu membuat saya 'sibuk'. Sibuk mikirin jodoh tapi enggak sibuk bermuhasabah diri. Lalu mana bisa kita dapet jodoh yang ok, sholeha kalau kesibukan kita hanya mikirin hal yang 'gak penting'.

Dengan tanpa sadar, saya juga meragukan Allah atas jodoh saya. Ah sekarang mah.. Bodo amat, Saya dulu tu rwajib banget ngecek Fb si ini, FB si Itu, FB si A, Twitter si C, Blog si D, akhirnya kesibukan saya ya hanya itu-itu saja, saya tidak meluangkan waktu saya untuk bermuhasabah diri.

Allah... Alhamdulillah... 'kesibukan' itu hanya membuat saya belajar untuk tau. Kalau ada yang gitu-gitu sekarang, saya hanya berdecak ' saya sudah tau nda usah pamer kesaya

Saya hanya, selalu ingin lebih, lebih, lebih dan lebih bersyukur atas apa yang saya rasakan sekarang. Yuk.. Ganti kesibukan yang 'gak penting' seperti itu jadi 'sibuk' Bermuhasabah diri, dan memantaskan diri untuk dia yang kita inginkan. Semakin besar kita menginginkan sesuatu, sebesar itu pula kita harus mengusahakannya ada dalam diri kita sendiri terlebih dahulu. Menjaga perasaan ayah ibu, dan berusaha lebih baik bersikap kepada orang lain tanpa menyakiti siapapun.

Semua, berawal dari diri sendiri, Dari dalam hati sendiri, Percayalah :).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar